
Project Suara Demokrasi Kurikulum Merdeka, SMA Negeri 1 Simo Mengadakan Pemilos Menggunakan e-Voting

SIMO – Apa itu Pemilos? Pemilos merupakan singkatan dari Pemilihan Ketua dan Wakil OSIS di sekolah. Pemilos menjadi salah satu contoh bentuk penyampaian aspirasi oleh siswa, selain itu juga bisa menjadi bentuk perwujudan demokrasi di lingkungan sekolah. Walaupun pemilos ini dilakukan oleh siswa, namun dalam pelaksanaannya harus dilakukan secara LUBER JURDIL. Seperti yang dimaksud UUD 1945 pasal 22E, singkatan dari LUBER adalah Langsung, Umum, Bebas, dan Rahasia. Sedangkan singkatan dari JURDIL adalah Jujur dan Adil.
Pemilos periode tahun pelajaran 2022/2023 di SMA Negeri 1 Simo dilaksanakan secara daring atau online menggunakan aplikasi e-voting. Walaupun menggunakan sistem daring, namun dalam pelaksanaannya siswa harus datang secara langsung ke lokasi KPPS kemudian melakukan pemilihan menggunakan aplikasi yg sudah disediakan di beberapa bilik suara. Jadi bisa dibilang sistem pemilihannya adalah semi daring.
Pemilihan ketua Osis tahun ini sedikit berbeda dengan beberapa tahun yang lalu, kali ini SMA Negeri 1 Simo mengadakan pemilihan ketua Osis (Pemilos) dengan mengadopsi penerapan pemilu pada umumnya. Ada tim yang berperan menjadi Komisi Pemilihan Umum (KPU), ada siswa yang berperan menjadi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), dan ada juga yang berperan menjadi Majelis Perwakilan Kelas (MPK). Semua siswa kelas sepuluh (X) dan guru pengampu project terlibat semua dalam kepanitian pemilihan ketua Osis (Pemilos) tahun ini.
Tahapan Pemilos ini dimulai dari dibentuknya MPK yang merupakan perwakilan dari setiap kelas. Lalu dibentuklah KPU kemudian pencalonan ketua Osis. Pada tahap sosialisasi, penyampaian informasi mengenai pembukaan pendaftaran calon pasangan ketua dan wakil ketua Osis. Setidaknya, ada lima pasang yang mendaftar. Setelah itu ada proses kampanye, masa tenang dan hajat besar pemilihan.
Ada tiga pasang calon ketua Osis yang dipilih, diantaranya adalah Angger-Miftajhul; Mahda-Febiana dan Akmal-Silvia. Mereka juga memaparkan visi dan misi untuk meyakinkan kepada pemilih bahwa meraka layak untuk dijadikan pilihan. Para siswa pemilih juga memberikan pertanyaan kepada para calon pasangan terkait program-program yang akan mereka laksanakan jika terpilih nantinya.
“Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka implementasi dari kurikulum merdeka belajar. Selain itu, tahapan pemilihan juga sama seperti tahapan pemilu. Mulai dari pembentukan KPU hingga pelaksanaannya. Pemilih diberikan undangan dan password untuk login di sistem e-voting. Pemilih bisa melakukan voting dengan cara mengeklik tombol Pilih Kandidat di sistem tersebut. ” ungkap Bapak Ngahwanto, S.Pd. selaku koorinator project kedua suara demokrasi (5/10).
Sementara itu, Kepala SMA N 1 Simo Jumadi, mengatakan pemilihan ini tak hanya menjadi implementasi kurikulum merdeka. Pada projek penguatan profil pelajar Pancasila, kegiatan ini menjadi pembelajaran anak-anak. Agar memberikan gambaran pelaksanaan pemilu. Apalagi, mereka menjadi calon peserta pemilu.
“Anak-anak sebelumnya sudah dilakukan simulasi pemilihan. Seakan-akan menyelenggarakan pemilihan kepala desa. Kami berharap lulusan SMA N 1 Simo punya pengalaman dalam penyelenggaraan pemilu. Sehingga dapat bermanfaat di lingkungan masyarakat,” katanya.
Beliau berharap, para siswa bisa mengimplementasikan juga di masyarakat. Sehingga ketika diselenggarakan pemilu, para siswa sudah paham. “Minimal sewaktu-waktu ditunjuk sebagai panitia Pemilu di desanya masing-masing, siswa sudah bisa, karena sudah ada pengalaman,” pungkasnya.
DOKUMENTASI
Author

Saya Admin Selalu ikuti perkembangan informasi di SMA Negeri 1 Simo ya.